Rabu, 23 Februari 2011

Jual Beli Sperma Pejantan

Seringkali kita jumpai, terutama di pedesaan, ada orang yang mempunyai sapi betina namun tidak memiliki sapi pejantan. Oleh karena itu, dia perlu menyewa sapi pejantan milik tetangganya dengan sejumlah upah tertentu. Perbuatan ini adalah suatu hal yang terlarang, berdasarkan hadits berikut ini,
عَنِ ابْنِ عُمَرَ - رضى الله عنهما - قَالَ نَهَى النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - عَنْ عَسْبِ الْفَحْل
Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang sperma pejantan." (HR. Bukhari, no. 2284)
Yang dimaksud dengan "melarang sperma pejantan" dalam hadits di atas mencakup dua pengertian:
1. Jual beli sperma pejantan.
2. Uang sewa karena mengawini betina.
Ibnu Hajar mengatakan, "Apapun maknanya, memperjualbelikan sperma jantan dan menyewakan pejantan itu haram karena sperma pejantan itu tidak bisa diukur, tidak diketahui, dan tidak bisa diserahterimakan." (Fathul Bari, jilid 6, hlm. 60, terbitan Dar Ath-Thaibah, Riyadh, cetakan ketiga, 1431 H)
Ibnul Qayyim mengatakan, "Yang benar, sewa pejantan adalah haram secara mutlak, baik dengan status 'jual beli sperma' ataupun 'sewa pejantan'. Haram bagi pemilik pejantan untuk mengambil hasil dari menyewakan pejantan. Akan tetapi, tidak haram bagi pemilik binatang betina untuk menyerahkan uang kepada pemilik hewan jantan, bila membayar sejumlah uang dalam hal ini adalah pilihan satu-satunya, karena dia menyerahkan sejumlah uang untuk mendapatkan hal mubah yang dia perlukan." (Zadul Ma'ad, juz 5, hlm. 704, Muassasah Ar-Risalah, cetakan keempat, 1425 H)
Ada beberapa alasan sehingga hal ini dilarang:
1. Objek transaksi (yaitu, sperma pejantan) itu tidak bisa diserahkan, karena keluarnya sperma pejantan itu sangat tergantung dengan keinginan dan syahwat pejantan.
2. Objek transaksi (yaitu, sperma pejantan) itu memiliki kadar yang tidak diketahui jumlahnya. (Zadul Ma'ad, juz 5, hlm. 705)
Syariat melarang jual beli sperma pejantan, dengan tujuan agar pemilik hewan jantan mau meminjamkan pejantannya dengan cuma-cuma. Dengan demikian, keturunan hewan yang diperlukan (dalam hal ini adalah keturunan hewan penjantan, ed.) itu makin banyak, tanpa membahayakan pemilik hewan pejantan dan tanpa mengurangi hartanya. Oleh sebab itu, di antara sisi indah syariat adalah mewajibkan pemberian sperma pejantan secara cuma-cuma.
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « مَا مِنْ صَاحِبِ إِبِلٍ وَلاَ بَقَرٍ وَلاَ غَنَمٍ لاَ يُؤَدِّى حَقَّهَا إِلاَّ أُقْعِدَ لَهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقَاعٍ قَرْقَرٍ تَطَؤُهُ ذَاتُ الظِّلْفِ بِظِلْفِهَا وَتَنْطِحُهُ ذَاتُ الْقَرْنِ بِقَرْنِهَا لَيْسَ فِيهَا يَوْمَئِذٍ جَمَّاءُ وَلاَ مَكْسُورَةُ الْقَرْنِ ». قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا حَقُّهَا قَالَ « إِطْرَاقُ فَحْلِهَا وَإِعَارَةُ دَلْوِهَا وَمَنِيحَتُهَا وَحَلَبُهَا عَلَى الْمَاءِ وَحَمْلٌ عَلَيْهَا فِى سَبِيلِ اللَّهِ
Dari Jabir bin Abdillah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak ada satu pun pemilik unta, sapi, ataupun kambing yang tidak menunaikan kewajiban hewan ternaknya melainkan dia akan didudukkan pada hari kiamat di suatu tempat yang terbentang rata (baca: bumi mahsyar). Orang tersebut akan diinjak oleh untanya dan dia akan ditanduk oleh sapi atau kambingnya. Pada hari itu, tidak ada hewan yang tidak memiliki tanduk atau memiliki tanduk namun patah." Kami bertanya, "Wahai Rasulullah, apa kewajiban yang perlu ditunaikan terkait binatang piaraan?" Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Meminjamkan hewan pejantannya secara cuma-cuma untuk mengawini hewan betina, meminjamkan embernya kepada orang yang membutuhkannya, meminjamkan hewan perah kepada orang miskin untuk diambil susunya, memperbanyak perahan susunya dengan air lalu membagikannya kepada orang di sekelilingnya, dan hewan yang bisa ditunggangi dijadikan sebagai hewan tunggangan dalam rangka jihad di jalan Allah." (HR. Muslim, no. 2344)
عن أبي عامر الهوزني ، عن أبي كبشة الأنماري ، أنه أتاه فقال : أطرقني فرسك ، فإني سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : « من أطرق فرسا فعقب له الفرس كان له كأجر سبعين فرسا حمل عليها في سبيل الله ، وإن لم تعقب كان له كأجر فرس حمل عليه في سبيل الله »
Dari Abu Amir Al-Hauzani dari Abu Kabsyah Al-Anmari. Abu Kabsyah datang ke rumah Abu Amir lalu mengatakan, “Pinjami aku kuda pejantanmu untuk mengawini kuda betani milikku, karena sungguh aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang meminjamkan kuda pejantannya secara cuma-cuma, lalu kuda betina yang dibuahi itu berketurunan, maka pemilik kuda jantan tersebut akan mendapatkan pahala tujuh puluh kuda yang dijadikan sebagai binatang tunggangan di jalan Allah. Jika tidak berketurunan maka pemilik kuda pejantan akan mendapatkan pahala seekor kuda yang digunakan sebagai hewan tunggangan di jalan Allah.” (HR. Ibnu Hibban, no. 4765)
Bagaimana jika pemilik hewan betina memberi hadiah kepada pemilik pejantan? Apakah pemilik pejantan boleh menerima hadiah tersebut?
Jawabannya perlu rincian:
1. Jika hadiah tersebut adalah sebagai kompensasi karena pemilik hewan betina telah dipinjami hewan pejantan dan itu adalah upah namun tidak tertulis maka tidak boleh bagi pemilik hewan pejantan untuk menerimanya.
2. Jika kondisi hadiah tersebut tidak sebagaimana di atas maka boleh diterima. Para ulama bermazhab Hambali dan Syafi'i mengatakan, “Jika pemilik hewan pejantan diberi hadiah dan itu bukanlah uang sewa maka (uang tersebut) boleh diterima.” (Lihat: Zadul Ma'ad, juz 5, hlm. 706)
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَجُلاً مِنْ كِلاَبٍ سَأَلَ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ عَسْبِ الْفَحْلِ فَنَهَاهُ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا نُطْرِقُ الْفَحْلَ فَنُكْرَمُ. فَرَخَّصَ لَهُ فِى الْكَرَامَةِ
Dari Anas bin Malik, bahwasanya ada seorang dari Bani Kilab bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang upah sperma pejantan. Jawaban Nabi adalah melarang hal tersebut. Orang tersebut lantas berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami meminjamkan pejantan dengan cuma-cuma lalu kami diberi hadiah.” Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun membolehkan untuk menerima hadiah. (HR. Tirmidzi, no. 1274; dinilai hasan gharib oleh Tirmidzi dan dinilai sahih oleh Al-Albani)
Adapun pembahasan tentang hukum ensiminasi buatan bisa dilihat melalui tautan berikut ini:

http://ustadzkholid.com/tanya-ustadz/fiqih-tanya-ustadz/hukum-kawin-suntik-pada-sapi/

Artikel www.PengusahaMuslim.com

Senin, 21 Februari 2011

ketika lelaki terluka

Banyak kaum perempuan akan menangis saat tersakiti hatinya oleh kaum lelaki. Memang kaum perempuan bisa menangis selama berjam-jam, atau bahkan berhari-hari saat hatinya benar-benar terluka. Tapi dalam waktu singkat, kesedihan akan sirna tanpa disadari dan keceriaan kembali hadir.
Bagaimanakah dengan kaum lelaki? Saat hatinya terluka, mungkin tidak ada air mata yang menetes. Memang banyak "Lelaki pun terkadang menangis saat terluka/ tersakiti"
lelaki yang seakan tidak memiliki kesedihan sedikitpun. Tetapi yang terlihat hanyalah kebencian dan kekecewaan karena tersakiti.


Benarkah kaum lelaki tidak sedih? Sebenarnya jauh di lubuk hatinya yang paling dalam, ada kesedihan yang terpendam. Meski waktu telah lama berlalu dan segala hal telah berubah, tapi kesedihan itu masih melekat dan muncul dalam ingatannya secara tiba-tiba.

Saat kaum lelaki sudah memiliki pasangan baru, tanpa diduga, dia akan terkenang pada moment dimana dia pernah berjalan dengan mantan PASANGANnya.

Ia akan mengingat bahwa perempuan itu pernah mengisi hari-harinya yang indah dan Ia begitu mencintainya. Saat itulah lelaki akan mengalami kesedihan yang begitu dalam. Tentu saja, hal ini tidak akan terjadi sekali, tapi berulangkali. Sehingga dapat dibayangkan betapa tersiksanya perasaan seorang lelaki.

Dalam sekejap perasaan lelaki menjadi down. Lelaki seakan menjadi begitu lemah dan rapuh. Tapi uniknya, ia berusaha menutupi dan tetap memperlihatkan sikap sewajarnya untuk memulihkan perasaannya sendiri. Sehingga, tak ada seorang pun yang merasakan, kecuali hatinya sendiri yang teriris.

Hati yang terluka akan selalu dipendam dalam diri seorang lelaki, hingga ia benar-benar bisa menghilangkan luka tersebut dari dirinya. Life’s must go on, right guys?

Source: Ketika Lelaki Terluka

Minggu, 20 Februari 2011

ketahui sifat-sifat orang dari update status pesbuk

Percaya nggak kalau kita bisa tau sifat orang dari status yang dia tulis di statusnya di Facebook? Berikut ini sifat-sifat orang dilihat dari status yang dia tulis di Facebook.

1. Rajin update status
Kapanpun dan dimanapun berada selalu update status… sehari bisa 5x ganti status… statusnya gak terlalu panjang, tapi kadang bikin risih yg baca, karena hal2 yang remeh temeh dipublikasikan juga…
contoh : “Lagi menikmati pete & jengkol di restoran padang di Jakal… emmmm yummy”, “lagi rebonding rambut atas bawah di salon Rudi Hadisuwarno”, dsb

2. Sombong
Mungkin beberapa dari mereka tidak berniat menyombongkan diri, tapi terkadang orang yang membacanya merasa statusnya itu kelewat sombong, dan malah bikin sebel..
contoh : “lagi menunggu becak di bandara Frankfurt Germany”, “Habis seminar di Hyatt langsung ke Cangkringan main golf sama Sultan”, dsb

3. Sok Melankolis
Biasanya dia curhat di status. Tapi jenis ini malah kayak type sado masochist alias suka menyakiti diri sendiri
contoh : “aku rela berpisah denganmu asal dirimu bahagia…”, “cinta tidak harus memiliki… semoga engkau mendapatkan pengganti yg lebih baik dariku”, dsb..

4. Sok Puitis
entah ide sendiri atau mencomot dari tulisan orang lain, yg pasti setiap hari statusnya puitis sekali… meski dia sendiri belum tentu tau artinya…
contoh : “seorang bidadari kukirimkan padamu untuk menjaga tidurmu… tapi tak lama dia kembali dan berkata bidadari kok disuruh menjaga bidarari”, “hari dimana mencintimu adl ketika kita masing-masing adalah malaikat bersayap satu, dan hanya bisa terbang bila saling berpelukan”, dsb

5.Tukang Ngeluh
Gak pagi gak malam statusnya isinya keluhan melulu… pokoknya gak ada yg bener di dunia ini…

contoh : “Jogja kok macet ya, sebel dech… haus lagi”, “OMG besok mau ujian malah banyak kerjaan nich…”, dsb
6. Sok Bisa Bhs Inggris
agar dikira keren ‘n cool, statusnya pasti pake bhs Inggris…
contoh : “My body is not delicious and my muscle rigid-rigid…”, dsb

7. Sok Gaul
updatenya pake bhs gaul… bahasanya tidak membumi… ejaannya dibuat tidak standar… malah jadinya kayak Chinta Laura…
contoh : “udach ujyan gak ada ojyex… becex becex… sebyel dech”, “met mourning all… pagiiiw yg cewrah… xixixi… LOL”, dsb

8. Biar Dikira Orang TOP
statusnya sok jaim…
contoh : “mempersiapkan diri buat ke pesta ultah Aurat Kasih ntar malam… pakai apa ya biar cool”, “udah kulahap semua bukunya Anand Khrisna… sekarang saatnya membaca materi pelatihan dari Tung Desem Waringin”, “besok siang ada jadwal ke Hotel Hilton ikut pelatihannya Mario Teguh”, dsb

9. Sok Tau Politik
biar dikira pandai & tahu segalanya tentang politik… padahal kadang cuma menjiplak dari koran…
contoh : “jelas ada kecurangan Pemilu tahun ini”, “Pembagian BLT harusnya sistemnya tidak seperti itu”, “pemerintah harusnya lebih bijak lagi”, dsb

10. Biar Dikira Tau Film
entah nonton beneran atau cuma mencuplik dari resensi atau cuma denger cerita dari temannya, yg pasti sering banget kasih komentar thd suatu film..
contoh : “The Transformer II… two thumbs up!”, “Hantu Budeg… wow serem banget”, dsb

11. Tipe Pedagang
pebisnis atau MLM mania yg menggunakan FB sbg media…
contoh: “jual swimpack kyut dan murah”, “ingin uang mudah ‘n cepat? silakan klik link berikut ini… bla bla bla”, dsb

12. Bergaya ALAY
isi tulisannya biasa aja, hanya saja gayanya ALAY banget… penulisan huruf kapitalnya random gak sesuai kaidah yg ada…
Contoh : “DucH Gw4 5aYan9 b6t s4ma Lo..7aNgaN tin69aL!n akYu ya B3!bech..!” “Ouh mY 9oD..!! kYknY4w c gW k3ReNz 48ee5h d3ch…”, dsb

13. Tipe Misterius
biasanya statusnya pendek-pendek & mengundang kontroversi…
contoh : “Game Over”, “Wassalam” , “Apa yg salah ya?”, dsb

14. Menjijikkan
statusnya mesti bikin mangkel & eneg lainnya…
Contoh: “lagi uthik-2 upil”, “lagi libil malah metune cuwer”, “lagi dolanan wudel”, “Wah kok gatel, jebule kreminen to”, dsb

15. Suka Memberi Petuah
sok dewasa & bijak… dikira yg lainnya children yesterday evening (anak kemarin sore)
contoh: “malu bertanya sesat di kamar”, “jadi orang kok begitu mbok begini”, “sadarlah engkau bahwasanya dirimu hanyalah tercipta dari setetes air yg hina”, dsb

16. Orang Gak Punya Ide
ngakunya Fesbuker tapi gak pernah nulis status… alasannya sibuk padahal gak punya ide…
Anda termasuk yg mana ya?
Pernah menemukan yang lain?


copas dari sebuah blog: http://drummerfan.wordpress.com/2010/02/06/melihat-sifat-orang-dari-status-facebook/

Usia 20-an, Seseorang Mulai Hadapi The Real Life

UNTUK Anda pemilik usia 20-an, pernahkah menanyakan pada diri sendiri beberapa pertanyaan seputar pekerjan dan pernikahan? Seperti, apakah saya akan mendapatkan kenaikan pangkat atau dipromosikan oleh si bos? Kapan saya bisa membayar semua tagihan kartu kredit, menikah, membeli rumah, dan punya anak?
  Pemikiran bahwa usia 20-an adalah masa terbaik dalam kehidupan seseorang sepertinya tidak sepenuhnya benar. Memang, dunia diibaratkan sebagai tiram; tempat tinggal kita menjalani kehidupan dan berbuat berdasarkan keinginan. Namun, masa transisi dari usia remaja menuju dewasa dapat menjadi masa yang membingungkan, bahkan menakutkan. Inilah masa yang disebut masa-masa krisis (quarterlife crisis).

Tahapan kehidupan krisis ini awalnya mulai diperkenalkan oleh Abby Wilner dan Alexandra Robbins dalam bukunya ”Quarterlife Crisis: The Unique Challenges of Life in Your Twenties” pada 2001. Buku ini berisi seputar bagaimana Anda menghadapi tantangan unik di usia 20-an.
  Ia menuliskan, lompatan kehidupan dari dunia akademis menuju dunia profesional sering menyakitkan dan memicu respon ketidakstabilan luar biasa pada diri seseorang. Perubahan yang awalnya terasa begitu konstan dihadapkan dengan beragam pilihan yang tak jarang memunculkan rasa panik tak berdaya. Ketidakstabilan, perubahan, dan rasa tak berdaya inilah yang seringkali menimpa pemilik usia 20-an.

Para ahli mengatakan bahwa quarterlife crisis mungkin lebih sulit ditelaah sekarang ini, dibandingkan ketika buku itu keluar pada 2001. Sebagai contoh, karyawan baru yang berjuang mendapat pekerjaan dengan upah rendah. Tentu saja, untuk sekarang hal tersebut adalah keputusan sulit. 
Kini, jaminan kerja adalah sebuah kemewahan yang nyata. “Empat atau lima tahun sebelumnya, orang akan mengatakan aku tidak bahagia, jadi aku akan berganti pekerjaan dan lihat apa yang bisa aku lakukan,” kata Dustin Williams, konselor karier di University of Missouri-Kansas City.

Memang, sangat mudah seseorang berhenti berjuang dengan kehidupan ketika berhadapan dengan quarterlife crisis yang secara garis besar berkaitan dengan pekerjaan. Fakta penelitian dari survei nasional yang dihelat Pew Research Centre for the People & the Press menyebutkan, 6 dari 10 generasi muda usia 20-29 tahun mengatakan, mereka telah bergonta-ganti pekerjaan setidaknya satu kali. Lebih lanjut, survei yang melibatkan 2.020 partisipan ini menyatakan, 2-3 karyawan berusia 20-an suka bergonta-ganti pekerjaan.

Selain itu, jajak pendapat yang baru-baru ini dihelat Harvard’s Institute of Politics menemukan bahwa 6 dari 10 kawula muda merasa kuatir tentang kehidupan finansial mereka karena tuntunan untuk memiliki stabilitas finansial lebih baik daripada orangtua mereka dulu.
  Beranjak dewasa dan memikirkan bagaimana masa depan Anda akan terasa menyakitkan, terutama dalam masa quarterlife crisis. Namun, ini merupakan hal alamiah. Banyak orang mengalami kecemasan di usia 20-an karena usia tersebut adalah masa pertama kali mereka menjalani kehidupan sesungguhnya.

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PERUBAHAN SOSIAL

Perubahan Sosial


Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat yang mencakup perubahan dalam aspek-aspek struktur dari suatu masyarakat, atau karena terjadinya perubahan dari faktor lingkungan, dikarenakan berubahnya sistem komposisi penduduk, keadaan geografis, serta berubahnya sistem hubungan sosial, maupun perubahan pada lembaga kemasyarakatannya. Perubahan ini menyangkut pada seluruh segmen yang terjadi di masyarakat pada waktu tertentu. Perubahan sosial dalam masyarakat bukan merupakan sebuah hasil atau produk tetapi merupakan sebuah proses. Perubahan sosial merupakan sebuah keputusan bersama yang diambil oleh anggota masyarakat. Konsep dinamika kelompok menjadi sebuah bahasan yang menarik untuk memahami perubahan sosial.
Berdasarkan besar kecilnya pengaruh yang terjadi pada masyarakat, perubahan sosial dibagi menjadi 2, yakni perubahan sosial yang besar dan perubahan sosial yang kecil. Perubahan sosial yang besar pada umumnya adalah perubahan yang akan membawa pengaruh yang besar pada masyarakat. Misalnya, terjadinya proses industrialisasi pada masyarakat yang masih agraris. Di sini lembaga-lembaga kemasyarakatan akan terkena pengaruhnya, yakni hubungan kerja, sistem pemilikan tanah, klasifikasi masyarakat, dan lainnya. Sedangkan perubahan sosial yang kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa akibat yang langsung pada masyarakat. Misalnya, perubahan bentuk potongan rambut pada seseorang, tidak akan membawa pengaruh yang langsung pada masyarakat secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan tidak akan menyebabkan terjadinya perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan.

Arah Timbulnya Faktor Perubahan Sosial


Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.
Dalam kehidupan nyata, perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat, pasti akan terjadi. Setiap segmen masyarakat hendaknya fleksibel terhadap perubahan yang akan terjadi baik cepat maupun lambat. Dengan keunggulan seperti itu, masyarakat akan mengurangi tingkat pengaruh negatif dari perubahan ini. Arah timbulnya pengaruh pun dapat berasal dari dalam maupun luar. Berikut adalah penjelasan faktor-faktor perubahan sosial berdasarkan arah timbulnya pengaruh.

a. Internal Factor
Internal factor (faktor dalam) adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu yang menyebabkan timbulnya perubahan pada masyarakat itu sendiri baik secara individu, kelompok ataupun organisasi. Berikut ini sebab-sebab perubahan sosial yang bersumber dari dalam masyarakat (sebab intern).
1)             Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk. Pertambahan penduduk yang sangat cepat akan mengakibatkan perubahan dalam struktur masyarakat, khususnya dalam lembaga kemasyarakatannya. Salah satu contohnya disini adalah orang akan mengenal hak milik atas tanah, mengenal system bagi hasil, dan yang lainnya, dimana sebelumnya tidak pernah mengenal. Sedangkan berkurangnya jumlah penduduk akan berakibat terjadinya kekosongan baik dalam pembagian kerja, maupun stratifikasi social, hal tersebut akan mempengaruhi lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada.
2)             Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention). Suatu proses social dan kebudayaan yang besar, tetapi terjadi dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama disebut dengan inovasi. Proses tersebut meliputi suatu penemuan baru, jalannya unsur kebudayaanbaru yang tersebar ke lain-lain bagian masyarakat, dan cara-cara unsure kebudayaan baru tadi diterima, dipelajari dan akhirnya dipakai dalam masyarakat yang bersangkutan. Penemuan baru sebagai akibat terjadinya perubahan-perubahan dapat dibedakan dalam pengertian discovery dan invention. Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat ataupun yang berupa gagasan yang diciptakan oleh seorang individu atau serangkaian ciptaan para individu. Discovery sendiri akan berubah menjadi invention, jika masyarakat sudah mengakui, menerima serta menerapkan penemuan baru tersebut.
3)             Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat. Pertentangan ini bisa terjadi antara individu dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok. Mmisalnya saja pertentangan antara generasi muda dengan generasi tua. Generasi muda pada umumnya lebih senang menerima unsur-unsur kebudayaan asing, dan sebaliknya generasi tua tidak menyenangi hal tersebut. Keadaan seperti ini pasti akan mengakibatkan perubahan dalam masyarakat.
4)             Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya perubahan-perubahan besar. Revolusi yang terjadi pada suatu masyarakat akanm membawa akibat berubahnya segala tata cara yang berflaku pada lembaga-lembaga kemasyarakatannya. Biasanya hal ini diakibatkan karena adanya kebijaksanaan atau ide-ide yang berbeda. Misalnya, Revolusi Rusia (Oktober 1917) yang mampu menggulingkan pemerintahan kekaisaran dan mengubahnya menjadi sistem diktator proletariat yang dilandaskan pada doktrin Marxis. Revolusi tersebut menyebabkan perubahan yang mendasar, baik dari tatanan negara hingga tatanan dalam keluarga.

b. External Factor
Selain internal factor, pada masyarakat juga dikenal external factor. External factor atau faktor luar adalah faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat yang menyebabkan timbulnya perubahan pada masyarakat. Berikut ini sebab-sebab perubahan sosial yang bersumber dari luar masyarakat (sebab ekstern).
1)             Adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang baru tersebut. Hal ini kemungkinan besar juga dapat memengaruhi perubahan pada struktur dan pola kelembagaannya.
2)             Adanya peperangan, baik perang saudara maupun perang antarnegara dapat menyebabkan perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah. Misalnya, terjadinya perang antarsuku ataupun negara akan berakibat munculnya perubahan-perubahan, pada suku atau negara yang kalah. Pada umunya mereka yang menang akan memaksakan kebiasaan-kebiasaan yang biasa dilakukan oleh masyarakatnya, atau kebudayaan yang dimilikinya kepada suku atau negara yang mengalami kekalahan. Contohnya, jepang yang kalah perang dalam Perang Dunia II, masyarakatnya mengalami perubahan-perubahan yang sangat berarti.
3)             Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity. Adanya proses penerimaan pengaruh kebudayaan asing ini disebut dengan akulturasi. Jika suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat bergeser atau diganti oleh unsur-unsur kebudayaan baru tersebut. Pengaruh-pengaruh itu dapat timbul melalui proses perdagangan dan penyebaran agama.

Faktor Pendukung dan Penghalang Proses Perubahan


Terjadinya suatu proses perubahan pada masyarakat, diakibatkan adanya faktor yang mendorongnya, sehingga menyebabkan timbulnya perubahan. Faktor pendorong tersebut menurut Soerjono Soekanto antara lain:
Kontak dengan kebudayaan lain
Salah satu proses yang menyangkut hal ini adalah diffusion (difusi). Difusi adalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari individu kepada individu lain. Dengan proses tersebut manusia mampu untuk menghimpun penemuan-penemuan baru yang telah dihasilkan. Dengan terjadinya difusi, suatu penemuan baru yang telah diterima oleh masyarakat dapat diteruskan dan disebar luaskan kepada semua masyarakat, hingga seluruh masyarakat dapat merasakan manfaatnya.
Proses difusi dapat menyebabkan lancarnya proses perubahan, karena difusi memperkaya dan menambah unsur-unsur kebudayaan yang seringkali memerlukan perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan, yang lama dengan yang baru.
Sistem pendidikan formal yang maju
Pada dasarnya pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi individu, untuk memberikan wawasan serta menerima hal-hal baru, juga memberikan bagaimana caranya dapat berfikir secara ilmiah. Pendidikan juga mengajarkan kepada individu untuk dapat berfikir secara obyektif. Hal seperti ini akan dapat membantu setiap manusia untuk menilai apakah kebudayaan masyarakatnya akan dapat memenuh kebutuhan zaman atau tidak.
Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
Bila sikap itu telah dikenal secara luas oleh masyarakat, maka masyarakat akan dapat menjadi pendorong bagi terjadinya penemuan-penemuan baru. Contohnya hadiah nobel, menjadi pendorong untuk melahirkan karya-karya yang belum pernah dibuat.
Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviation)
Adanya toleransi tersebut berakibat perbuatan-perbuatan yang menyimpang itu akan melembaga, dan akhirnya dapat menjadi kebiasaan yang terus menerus dilakukan oleh masyarakat.
Sistem terbuka pada lapisan masyarakat
Adanya system yang terbuka di dalam lapisan masyarakat akan dapat menimbulkan terdapatnya gerak social vertical yang luas atau berarti member kesempatan kepada para individu untuk maju atas dasar kemampuan sendiri. Hal seperti ini akan berakibat seseorang mengadakan identifikasi dengan orang-orang yang memiliki status yang lebih tinggi. Identifikasi adalah suatu tingkah laku dari seseorang, hingga  orang tersebut merasa memiliki kedudukan yang sama dengan orang yang dianggapnya memiliki golongan yang lebih tinggi. Hal ini dilakukannya agar ia dapat diperlakukan sama dengan orang yang dianggapnya memiliki status yang tinggi tersebut.
Adanya penduduk yang heterogen
Terdapatnya penduduk yang memiliki latar belakang kelompok-kelompok social yang berbeda-beda, misalnya ideology, ras yang berbeda akan mudah menyulut terjadinya konflik. Terjdinya konflik ini akan dapat menjadi pendorong perubahan-perubahan sosial di dalam masyarakat.
Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
Terjadinya ketidakpuasan dalam masyarakat, dan berlangsung dalam waktu yang panjang, juga akan mengakibatkan revolusi dalam kehidupan masyarakat.
Adanya orientasi ke masa depan
Terdapatnya pemikiran-pemikiran yang mengutamakan masa yang akan datang, dapat berakibat mulai terjadinya perubahan-perubahan dalam system social yang ada. Karena apa yang dilakukan harus diorientasikan pada perubahan di masa yang akan datang.
FAKTOR PENGHALANG PROSES PERUBAHAN SOSIAL
Di dalam proses perubhan tidak selamanya hanya terdapat faktor pendorong saja, tetapi juga ada faktor penghambat terjadinya proses perubahan tersebut. Faktor penghalang tersebut antara lain:
Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat
Terlambatnya ilmu pengetahuan dapat diakibatkan karena suatu masyarakat tersebut hidup dalam keterasingan dan dapat pula karena ditindas oleh masyarakat lain.
Sikap masyarakat yang tradisional
Adanya suatu sikap yang membanggakan dan memperthankan tradisi-tradisi lama dari suatu masyarakat akan berpengaruh pada terjadinya proses perubahan. Karena adanya anggapan bahwa perubahan yang akan terjadi belum tentu lebih baik dari yang sudah ada.
Adanya kepentingan yang telah tertanam dengan kuatnya.
Organisasi sosial yang telah mengenal system lapisan dapat dipastikan aka nada sekelompok individu yang memanfaatkan kedudukan dalam proses perubahan tersebut. Contoh, dalam masyarakat feodal dan juga pada masyarakat yang sedang mengalami transisi. Pada masyarakat yang mengalami transisi, tentunya ada golongan-golongan dalam masyarakat yang dianggap sebagai pelopor proses transisi. Karena selalu mengidentifikasi diri dengan usaha-usaha dan jasa-jasanya, sulit bagi mereka untuk melepaskan kedudukannya di dalam suatu proses perubahan.
Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
Hal ini biasanya terjadi dalam suatu masyarakat yang kehidupannya terasing, yang membawa akibat suatu masyarakat tidak akan mengetahui terjadinya perkenmbangan-perkembangan yang ada pada masyarakat yang lainnya. Jadi masyarakat tersebut tidak mendapatkan bahan perbandingan yang lebih baik untuk dapat dibandingkan dengan pola-pola yang telah ada pada masyarakat tersebut.
Adanya prasangka buruk terhadap hal-hal baru.
Anggapan seperti inibiasanya terjadi pada masyarakat yang pernah mengalami hal yang pahit dari suatu masyarakat yang lain. Jadi bila hal-hal yang baru dan berasal dari masyarakat-masyarakat yang pernah membuat suatu masyarakat tersebut menderita, maka masyarakat ituakan memiliki prasangka buruk terhadap hal yang baru tersebut. Karena adanya kekhawatiran kalau hal yang baru tersebut diikuti dapat menimbulkan kepahitan atau penderitaan lagi.
Adanya hambatan yang bersifat ideologis.
Hambatan ini biasanya terjadi pada adanya usaha-usaha untuk merubah unsur-unsur kebudayaan rohaniah. Karena akan diartikan sebagai usaha yang bertentangan dengan ideologi masyarakat yang telah menjadi dasar yang kokoh bagi masyarakat tersebut.
Adat atau kebiasaan
Biasanya pola perilaku yang sudah menjadi adat bagi suatu masyarakat akan selalu dipatuhi dan dijalankan dengan baik. Dan apabila pola perilaku yang sudah menjadi adat tersebut sudah tidak dapat lagi digunakan, maka akan sulit untuk merubahnya, karena masyarakat tersebut akan mempertahankan alat, yang dianggapnya telah membawa sesuatu yang baik bagi pendahulu-pendahulunya.
Faktor-faktor yang menghalangi terjadinya proses perubahan tersebut, secara umum memang akan merugikan masyarakat itu sendiri. Karena setiap anggota dari suatu masyarakat umumnya memiliki keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih daripada yang sudah didapatnya. Hal tersebut tidak akan diperolehnya jika masyarakat tersebut tidak mendapatkan adanya perubahan-perubahan dan hal-hal yang baru.
Faktor penghambat dari proses perubahan social ini, oleh Margono Slamet dikatakannya sebagai kekuatan pengganggu atau kekuatan bertahan yang ada di dalam masyarakat. kekuatan bertahan adalah kekuatan yang bersumber dari bagian-bagian masyarakat yang:
  1. Menentang segala macam bentuk perubahan. Biasanya golongan yang paling rendah dalam masyarakat selalu menolak perubahan, karena mereka memerlukan kepastian untuk hari esok. Mereka tidak yakin  bahwa perubahan akan membawa perubahan untuk hari esok.
  2. Menentang tipe perubahan tertentu saja, misalnya ada golongan yang menentang pelaksanaan keluarga berencanasaja, akan tetapi tidak menentang pembangunan-pembangunan lainnya.
  3. Sudah puas dengan keadaan yang ada.
  4. Beranggapan bahwa sumber perubahan tersebut tidak tepat. Golongan ini pada dasarnya tidak menentang perubahan itu sendiri, akan tetapi tidak menerima perubahan tersebut oleh karena orang yang menimbulkan gagasan perubahan tidak dapat mereka terima. Hal ini dapat dihindari dengan jalan menggunakan pihak ketiga sebagai penyampai gagasan tersebut kepada masyarakat.
  5. Kekurangan atau tidak tersedianya sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan perubahan diinginkan.
Hambatan tersebut selain dari kekuatan yang bertahan, juga terdapat kekuatan pengganggu.  Kekuatan pengganggu ini bersumber dari:
  1. Kekuatan-kekuatan di dalam masyarakat yang bersaing untuk memperoleh dukungan seluruh masyarakat dalam proses pembangunan. Hal ini dapat menimbulkan perpecahan, yang dapat mengganggu pelaksanaan pembangunan.
  2. Kesulitan atau kekomplekkan perubahan yang berakibat lambatnya penerimaan masyarakat terhadap perubahan yang akan dilakukan. Perbaikan gizi, keluarga berencana, konservasi hutan dan lain-lain, adalah beberapa contoh dari bagian itu.
  3. Kekurangan sumber daya yang diperlukan dalam bentuk kekurangan pengetahuan, tenaga ahli, keterampilan, pengertian, biaya dan sarana serta yang lainnya.










Kamis, 17 Februari 2011

1. Anda memiliki sebuah tubuh
Saat tiba di Bumi ini, kita diberi sebuah "tubuh".
Tubuh yang diberikan akan menjadi milik kita sepanjang masa kita berada disini. Cintailah atau bencilah dia, terimalah atau tolaklah, bagaimanapun juga tubuh itulah satu satunya yang akan bersama kita dalam masa hidup sekarang.Ia telah bersama sejak saat kita menghirup napas pertama sampai dengan detak jantung terakhir.
Bagi banyak orang, tubuh mereka adalah sasaran penilaian mereka yang paling keras dan juga barometer untuk mengukur nilai kesempurnaan diri mereka sendiri. Mereka mengukur diri dengan patokan yang sulit dicapai dan memaki diri mereka sendiri karena tidak memenuhi patokan kesempurnaan.bila masih ada sebagian kecil diri anda yang percaya bahwa Anda akan lebih bahagia bila "bertubuh langsing, berwajah cantik, berwajah ganteng, lebih tinggi,lebih kokoh, atau perubahan perubahan fisik lainnya yang menurut anda akan seperti sulap mengubah kehidupan anda menjadi lebih baik, maka anda perlu mengambil waktu untuk mempelajari makna penerimaan yang sesungguhnya.
Penerimaan adalah tindakan menerima apa yang disajikan kehidupan kepada anda dengan sikap yang baik.

2.Pelajaran Akan disajikan kepada anda

Anda sudah terdaftar pada sekolah informal yang disebut "kehidupan". Setiap hari anda akan memperoleh kesempatan untuk memetik pelajaran dalam sekolah ini. Anda bisa menyukai atau membenci pelajaran pelajaran itu, tetapi ini sudah dirancangnya sebagai bagian dari kurikulum Anda.

Mengapa anda ada disini? Apa tujuan Anda? Manusia sudah sejak lama berusaha mencari makna hidup. Namun yang sering dilupakan dalam menelusuri pencarian panjang ini adalah bahwa jawabannya tidak hanya satu. Makna kehidupan bagi masing masing individu berbeda beda. Setiap orang mempunyai tujuan sendiri dan jalan tertentu yang berbeda, yang unik dan terpisah dari tujuan dan jalan orang lain.
Sementara anda menapaki jalan hidup anda, berbagai pelajaran akan disajikan kepada anda yang perlu anda pelajari demi memenuhi tujuan anda. Pelajaran pelajaran yang dihadapkan kepada anda adalah spesifik bagi anda. Mempelajarinya adalah kunci penemuan dan pemenuhan makna hidup anda sendiri.

Sementara anda menjalani kehidupan anda, Anda mungkin akan menemui pelajaran
pelajaran penuh tantangan yang tidak dihadapi orang lain, sementara orang lain menghabiskan waktu bertahun tahun dengan berjuang melawan tantangan yang tidak anda alami
Anda tidak pernah tahu mengapa anda dianugrahi perkawinan yang bahagia, sementara teman teman anda tersiksa oleh percekcokan pahit dan perceraian menyakitkan, sama juga seperti anda tidak tahu pasti mengapa anda harus berjuang dalam bidang keuangan sementara teman teman anda menikmati harta berlimpah.
Satu satunya hal yang bisa anda pastikan adalah bahwa anda akan dihadapkan dengan semua pelajaran yang anda khususnya harus pelajari; Apakah anda memilih untuk belajar atau tidak, terserah sepenuhnya kepada anda.

Bila anda sanggup menangani tantangan ini, anda bisa mengungkap misteri tujuan hidup anda dan benar benar menghidupinya. Anda tidak lagi menjadi menjadi korban nasib atau keadaan dan menjadi kuat -- kehidupan tidak lagi sekedar"terjadi begitu saja". Bila anda berupaya menuju pemenuhan tujuan anda yang sesungguhnya, Anda akan menemukan karunia karunia hebat dalam diri anda yang mungkin belum pernah anda sadari bahwa anda memilikinya.
Proses ini tidak lah mudah, tetapi hasilnya sangat sepadan dan sebagai imbalan bagi perjuangannya.



3.TIDAK ADA KESALAHAN YANG ADA HANYA PELAJARAN

Daripada memandang kesalahan kesalahan sebagai kegagalan sebaiknya anda memandang sebagai kesempatan untuk belajar. Sepeti yang dikatakn oleh Emerson, "setiap malapetaka merupakan pemacu dan petunjuk yang berharga."
Setiap situasi yang tidak berhasil ditangani sesuai harapan, adalah sesuatu kesempatan untuk belajar "reaksi" tentang pikiran dan tingkah laku kita sendiri.

Bila anda memikirkan semua penderitaan hidup- kekecewaan,luka hati,kehilangan, dan semua malapetaka yang mungkin diderita -- dan mengalihkan pandangan anda untuk melihatnya sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh, maka anda memberdayakan diri anda sendiri.
Anda bisa mengendalikan kehidupan anda dan menghadapi tantangannya daripada merasa kalah, menjadi korban, atau hanyut terkatung katung.


4. Sebuah pelajaran diulang terus sampai anda menguasainya
Pelajaran-pelajaran akan berulang kali dihadapkan kepada kita dalam 
berbagai bentuk sampai kita menguasainya.
 
Kita akan selalu menarik pelajaran yang sama ke dalam hidup kita, Kita juga akan menarik kepada diri kita guru-guru untuk mengajari kita pelajaran yang sama sampai kita menguasainya.
Satu-satunya jalan kita bisa membebaskan diri dari pola dan perkara yang sulit yang cenderung kita ulang-ulang,adalah dengan mengalihkan sudut pandang kita sehingga kita bisa mengenali pola-polanya dan pelajaran yang terkandung didalamnya. Mungkin kita akan mencoba menghindari situasi situasi itu, tetapi akhirnya situasi itu akan mengejar kita.


5.Belajar Tidak Pernah Selesai

"Tidak ada bagian dari kehidupan yang tidak mengandung pelajaran.
Kalau anda hidup, maka pasti ada pelajaranyang harus ditimba".

Kita akan selalu mendapat pelajaran baru.Kita akan lega bila akhirnya memahami bahwa kita tidak pernah sepenuhnya bisa menguasai kehidupan.Hal terbaik yang bisa anda lakukan adalah berusaha menguasai proses pengalaman hidup kita. Kehidupan adalah sekolah sepanjang waktu dan kita tidak pernah benar benar lulus, jadi proses belajarnyalah yang memberi makna sesungguhnya pada keberadaan kita dalam kehidupan ini. Yakinkan ego kita bahwa menjadi siswa kehidupan bukan membuat kita menjadi bernilai rendah.
Bahkan menjadi siswa justeru membuka banyak kemungkinan yang tidak tampak bagi orang lain yang tidak bersedia menerima peran ini.


6."Disana" tidak lebih baik daripada "disini"

Banyak orang percaya mereka akan lebih bahagia saat mereka sudah mencapai suatu tujuan tertentu yang sudah mereka tetapkan bagi diri mereka sendiri.Bagi sementara orang tujuannya adalah mengumpulkan jutaan rupiah, bagi orang lain adalah menghilangkan lima kilogram berat badan yang menjengkelkan, dan bagi orang lain lagi adalah menemukan pasangan jiwa. Bisa juga memperoleh pekerjaan yang lebih baik, mengemudikan mobil yang bagus atau meniti karir impian.
Namun, lebih sering terjadi bahwa begitu sampai "disana"..Kita merasa tidak puas, dan mengalihkan visi kita tentang "disana" ke suatu titik lain lagi dimasa depan.Dengan selalu mengejar "disana" kita tidak pernah benar benar menghargai apa yang sudah kita miliki "disini". Ingatlah situasi dimana anda mengatakan ," saya akan bahagia kalau..." lalu tanyakan kepada diri sendiri, "apakah benar saya lebih bahagia andai saya sampai "disana...?"
Mungkin untuk sejenak saja, tetapi hasrat yang sama muncul lagi, dan anda harus berangkat memulai suatu pencarian baru lagi.

Dengan terus menerus melibatkan diri dalam siklus hasrat, kita tidak pernah benar-benar
membiarkan diri kita dengan kesadaran penuh berada disaat sekarang ini.
Anda akhirnya seperti menjalani hidup pada suatu titik jauh dimasa depan.
Kita hanya punya satu saat - saat sekarangini, disini. Bila kita melompati "disini" karena ketergesaan ingin sampai "disana", maka kita mengingkari seluruh jangkauan perasaan dan sensasi yang hanya bisa anda alami disaat sekarang.

Ini adalah tantangan hidup sekarang.
Sejak zaman dulu guru-guru spiritual sudah bersusah payah mencari jawaban atas pertanyaan bagaimana kita bisa hidup pada momen sekarang - suatu tantangan yang sulit didunia modern
dimana kita terus menerus digoda oleh visi-visi tentang kegemilangan,kecantikan, kesuksesan, kemasyhuran atau harta yang lebih besar dan diserbu oleh citra-citra yang mustahil dicapai tentang bagaimana seharusnya kita berupaya menjadikan diri kita.

realita kehidupan saat ini

Betapa Tololnya Kita
BETAPA tolonya kita !! Hidup di bumi yang satu, minum dari air yang sama, menghirup udara melalui langit yang serupa, namun tidak pernah ada kesatuan dan kedamaian. Sebaliknya yang terjadi justru kekacauan. Mengukur kemanusiaan
Beatapa seringnya kita mengukur seseorang bukan dari kapasitasnya sebagai manusia, melainkan karena status sosialnya, harta kekayaannya, jabatannya, dan golongannya. Padahal esensi yang demikian hanya merupakan batasan, bukan prinsip ekstensial dari kemanusiaan itu sendiri.
Tuhan Yang Maha Besar Tak Perlu Anda Bela
Tuhan Yang Mahabesar tak perlu dibela oleh siapapun. Sebab bagaimana mungkin kita yang serba terbatas ini membela Tuhan yang serba tak terbatas ?? Oleh karena itu perang suci atas nama Tuhan sudah salah kaprah dari awal
Jalan Kehidupan
Adalah wajar bila hidup tak selamanya bahagia. Sebab pada hakikatnya, jalan untuk menempuh hidup itu berliku, penuh duri, bahkan memiliki tikungan tajam yang boleh jadi melempar kita ke dalam jurang relativitas.

prisip dasar kehidupan

Saya mendapatkan pengetahuan sedikit tentang bagaimana prinsip2 dasar kehidupan ini dari saat intermezzo perkuliahan saya tadi sore. Entah mengapa memang masuk akal bagi saya. Maka langsung saja saya tuliskan.

Ada beberapa prinsip-prinsip dasar kehidupan, antara lain sebagai berikut:
Etika
  Dan ternyata memang etikalah yang dapat membuat perbedaan. Bagaimana seseorang bersikap dan berlaku dalam kehidupan sehari-harinya. Tanpa etika, Dapat anda bayangkan sendiri bagaimana hasilnya.
Kejujuran & Integritas.
  It's hard to explain, and also hard to do.
Tanggung jawab. 
  Klo yang ini sih, dalam kehidupan saya pribadi sering saya dapatkan atau temui bagaimana yang namanya tanggung jawab ini. Banyak dari kejadian yang saya lihat, semuanya seakan selalu lari dari tanggung jawab.
Hormat pada aturan & hukum / norma masyarakat.
  Klo yang ini sih, udah ga perlu ditanya dan dipikirkan. Coba saja lihat dalam perjalanan anda ke tempat aktifitas dan juga perjalanan anda pulang di jalanan.
Hormat pada hak orang/warga lain
  How about me ?? how about you ??

Dari kelima prinsip dasar tersebut, semuanya mudah sekali kita temui di kehidupan sehari-hari kita. terutama bila kita hidup di Indonesia (tanpa bermaksud merendahkan) namun, memang sangat mudah sekali ditemui.
Sungguh ironis memang, katanya kita hidup di dunia belahan timur, yang terkenal dengan "segala" yang baik-baiknya, misalnya keramahan, kesopanan, dll. Namun klo menurut saya, itu berlaku bila kita bertemu dengan orang asing saja (orang-orang barat), tapi klo udah ketemu ama "tetangga" sendiri, beuhhhh judesnya minta ampun!!!

Hormat pada aturan & hukum/norma masyarakat. Wah... klo ini sih, liat aja klo lagi mo pada antri. Pernah liat ngga orang Indonesia antrinya bener (kecuali klo udah DIPAKSA) ?? Klo untuk bagian antri di Indonesia sih, ini adalah hal yang paling saya keluhkan. Mau antri apa?? coba sebutkan.
Antri lampu merah?? wah... seruduk-serudukan. Antri isi bensin ?? selip sana selip sini (sambil pura-pura ngerasa ngga ada apa2 ato dengan wajah sok dingin). Antri apa lagi ?? Pernah dengerkan? karena ga mau ato ga bisa ngantri, orang sampe mati. Padahal menurut saya, tanpa perlu barikade ataupun aturan untuk mengantri seharusnya dengan sendirinya bisa sadar, bahwa kita ituh harus ngantri!! Tanpa perlu diajarin, alias sudah harus ngerti sendiri.